penyesalanku..(part 2)

           Satu menit… satu jam… tiga jam..
Aku menunggu semua keputusan dari hatiku. Aku benar-benar gila memikirkan semua ini. Di satu sisi aku ingin sekali datang ke bali.  Mungkin untuk melihatnya terakhir kali sebelum aku benar-benar melupakan dia. Aku memutuskan untuk ke kamar trea. Ketika aku membuka pintu kamarnya. Kulihat trea sedang membaca al-quran.. aku benar-benar sangat tersentuh ketika kudengar suara trea.. hatiku langsung terpaku. Setelah kupikir. Sudah lama aku tidak pernah lagi berkomunikasi pada tuhanku.. kurasa semenjak mamahku meninggal.. y.. mungkin sampai sekarang aku masih sangat tidak rela kehilangan seorang mamah dari hidupku. Itu yang membuat ku menghujat tuhan, dan aku tidak mau berkomunikasi dengannya lagi. Sebagai bentuk protesku pada tuhan
Trea sudah berhenti mengaji dan aku masih berdiri di depan kamarnya. Trea melihatku.. dan tatapannya.. menenangkan hatiku…trea menarikku lembut ke tempat tidurnya.. aku langsung menagis lagi di hadapannya..
“lo tetep ga bakal bisa boongin hati lo heid.. lo masih syang banget sama dia.. dan gue bisa liat itu sekarang” trea berbicara padaku sambil  mengusap rambutku lembut. Dan aku masih terdiam sambil terisak.
Trea masih belum berkata apa-apa lagi. Dia membiarkanku untuk tenang, sampai akhirnya dia menanyakan keputusanku
“apa yang lo mau lakuin sekarang?”
Aku masih terdiam
“Heidi.. tuhan yang menciptakan manusia aja bisa ngasih kesempatan ke manusia untuk bertaubat.. sejahata apapun itu, tuhan masih bisa ngasih ampun.. tapi kenapa lo ga bisa?”
“gue..gue  masih belom bisa nerima semua ini tre…” kataku sambil terisak
“heid.. nobodies perfect in this world. Semua yang lo alamin.. pahit manisnya hidup itu adalah pelajaran untuk lo.. bukan hanya elo. Gue juga pernah ngalamin kaya gini.. bahkan gue yakin. Semua orang pernah ngalamin  hal kayak gini..”
Aku melepaskan pelukan trea, aku sadar sekarang. Memikirkan kata-kata trea tadi, trea mungkin benar.. dya pantas menerima kesempatan kedua dariku.
“tre.. lo mau bantuin gue?” aku bertanya padanya
“apa?”
“gue.. gue bakal nemuin dya, gue bakal berangkat ke bali, tapi lo mw nemenin gue?”
Kulihat ada ekspresi kaget di wajah sahabatku ini. Tapi akhirnya dia mengangguk. Dan aku memeluknya dengan sangat erat
“thanks tree..lo bener-bener the best” kataku sambil tersenyum

Aku harus berani menatapnya. Harus. Karna trea benar.. seseorang pantas untuk di kasih kesempatan ke dua.. dan aku akan memberikan kesempatan baginya….



To be continued...

penyesalanku.. (part one)


             Aku masih mengelilingi sudut-sudut kampus sekarang. Walaupun  jadwalku sudah selesai dari 2 jam yang lalu. Bosan. Ya. Itulah yang kurasakan sekarang sampai saat ini aku tdak tahu kenapa aku bisa memilih kampus ini untuk melanjutkan pendidikanku. Tapi..apa ini Cuma alasanku aja untuk bisa menghindari semua orang yang selalu dekat denganku selama ini? Ya. Mungkin benar. Aku memilih universitas di bekasi. Pergi jauh dari rumahku yang berada di bali dan pindah ke bekasi. Dan itu karna satu alasan. Aku ingin menghindar dari semua orang yang selalu dekat denganku. Terutama aku ingin pergi dari orang yang aku benci, tunanganku sendiri.
“Heidi.. ada email buat lo ne!!”  trea. Sahabat plus juga teman satu kost-ku memecahkan lamunanku.
“email? Buat gue?”
“iya. Kayaknya sih urgent banget deh. Buka aja” trea berkata sambil memberikan handponeku yang tadi sempat dipinjamnya dan aku menerimanya tanpa berkata apa-apa
“lo belom balik heid? Mau ujan lho..” trea bertanya padaku
“lo balik duluan aja. Ntar gue nyusul”
“yakin lo pengen disini?apa lo mau gue temenin?”
“ga usah tre.. gue pngen disini sebentar lagi” kataku meyakinkannya
“yaudah. Gue cabut dulu ya..”
Trea melambaikan tangannya padaku. Setelah trea pergi. Dengan penasaran kubuka handponeku untuk mengecek email yang dikatakan trea tadi. Dan aku benar-benar kaget. Email itu dari Gabriel. Adik tyo. Tunanganku
Kak Heidi, kak tyo sakit keras.. aku mohon pulang ke bali kak.. kak tyo..mau lyat kakak untuk terakhir kalinya.. aku mohon kak…
gabriella
    
     Aku benar-benar kaget  ketika membaca email dari Gabriel. Di satu sisi egoku aku tidak mau peduli dengan cowok brengsek itu. Tapi di satu sisi.. aku masih mencintainya.. pertunangan kami.. dan aku masih mempunyai ikatan cinta dengannya..aku benar-benar tidak bisa berpikir panjang sekarang. Kuputuskan untuk balik ke kost. Sampai di kost tenyata trae sudah menungguku. Dan dia membawa surat untukku.
“kenapa loe ga pernah cerita ke gue soal hidup loe sih heid?”
“maksudnya?”
“tunangan lo lagi sakit keras heid. Kenapa lo masih disini? Lo seharusnya balik ke bali untuk nemenin dia heid”
“buat apa?” kataku dingin.
   Trea sangat kaget mendengar jawabanku. Aku benar-benar tidak tahan dengan bebanku sekarang.. aku jatuh di kursi dan menangis.trea yang melihat semuanya lansung duduk disampingku dan memelukku erat.
“heid.. gue tau perasaan lo.. lo masih cinta sama dia. Lo ga bisa bohongin hati lo..”
“gue..gue ga tau mesti gimana tre.. gue bener-bener ga tau mesti kaya gimana..” kataku terisak.
“heid.. lo mungkin benci banget sama dia. Tapi ini kondisinya beda.. dia lagi sakit keras.. kata adeknya tadi cowok lo Cuma pengen ketemu sama lo..untuk terakhir kali.. dia ingin ngejelasin m lo tentang satu hal.. ”
Aku terdiam
“heid..tuhan aja ngasih kesempatan sama semua umatnya walaupun umatnya sering berbuat salah.. coba lo kasih kesempatan sama dia.. Cuma lo satu-satunya alasan buat dia bertahan sampai sekarang..” trea mengelus rambutku lembut, kemudian dia beranjak pergi meninggalkanku.
Aku masih terdiam memikirkan kata-kata trea.. di satu sisi aku ingin dia benar-benar pergi dari kehidupanku selamanya.. tapi aku masih tidak bisa..apa yang harus aku lakukan sekarang? Mungkin  trea benar..aku masih mencintainya…



To be continued…

About this blog

Mengenai Saya

Foto saya
move on last life. more better. NO CYNIC NO LIFE ! I’m not beauty . Caring, only if I like you. I Would Use My Last Breat if you want me to stay, just hold my hand, if you're won't me.just leave me now.and don't waste my time

the public enemy