kata maaf.. (part 3- ends)

kuta airport, bali
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok
I miss you..

     Lagu avril lavigne mengiringi langkahku ketika aku menginjakkan kakiku di bali, setelah 2 tahun lamanya aku tidak pernah datang kesini. Karna dia, luka lamaku..dan aku kesini untuk datang melihatnya lagi
   trea memegang tanganku, dia tahu perasaanku. Cemas dan takut. Disatu sisi aku benar-benar benci kembali lagi kesini. Ini sama saja membunuh diriku. Dan juga perasaanku.
Handphoneku berdering disaat kami berada di dalam taxi. Saat kulihat di screen hp ku tertera nama gabriella.
“hallo”
“kak Heidi lagi dimana? Udah nyampe?” suara gabriella di seberang sana.
“aku udah nyampe kok. Kamu kasih tau aja alamat rumah sakitnya dimana”
Gabriella menyebutkan alamat rumah sakitnya. Sementara itu aku menyuruh trea untuk mencatatnya. Setelah aku memutuskan sambungan telpon aku menyutuh supir untuk ke alamat rumah sakit yg kami tuju.
Setelah kami berada di rumah sakit akmi langsung menuju ke dalam, ketika aku berniat menayakan tempat dimana ryo di rawat, tiba” suara gabriella terdengar sangat dekat dengan kami.
“kak Heidi..” gabriella datang menghampiriku dan langsung memelukku sambil tersisak.
“ada apa saying..ssshhh..kamu tenang ya..”
“kak ryo kak..kak ryo.. udah parah..dan..dan kata dokter..kak ryo udah ga punya harapan..untuk hidup”
Gabriella berkata sambil terisak.
Aku mencoba menenangkan gabriella. Hatiku sangat terusik.. kulihat wajah gabriella sangat tertekan. Ryo..adalah kakak dan keluarga satu-satunya yang dimiliki gabriella. Orangtua ryo meninggal karna kecelakaan. Dan mereka hidup berdua saat itu.
Hatiku berdetak sangat keras disaat aku berada di pintu kamar tempat ryo dirawat. Trea menatapku. Dia tahu aku sedang menetapkan hatiku, dan dengan hembusan napas.. aku memutuskan untuk masuk. Saat berada di dalam aku melihat reita,wanita penghancur hubunganku dengan ryo. Tapi aku tidak mau meributkan soal itu, aku kesini untuk melihat ryo, mungkin ini untuk terakhir kalinya
Reita sangat kaget ketika bertemu denganku. Tapi kekagetan itu berganti menjadi wajah sedih. Dan aku tidak pernah menyangka reita memelukku,dan entah apa yang ada dipikiranku. Aku membalas pelukkannya.
“maafin aku heid..” reita berkata sambil memelukku
“sssttt.. udahlah reit. Itu udah lalu, gue udah ngelupain semuanya”
“Heidi…”
Suara lemah itu sangat terdengar di telingaku, walaupun tertidur aku mendengar ryo memanggil namaku, aku melepaskan pelukan reita dan beralih ke ryo, dan berdiri di sampingnya, kulihat wajahnya yang lemah.dan tangannya sangat dingin saat kupegang. Sesaat kemudian ryo membuka matanya
“Heidi..” panggilnya sekali lagi.
“iya ryo.. aku ada disini”
“maafin..maafin aku heid..aku bener” nyesel udah nyakitin kamu..”
“aku udah maafin semuanya ryo.. aku udah ngelupain semuanya”
“thanks..heid.. aku udah bisa tenang sekarang..”
Aku terdiam
“heid.. tolong jaga gabriella..dia permata yang aku punya..aku udah ga kuat ngejaga dia lagi..”
“ap..apa maksud kamu ryo? Kamu masih kuat..aku pengen liat kamu sembuh..” kataku sambil terisak,air mata sudah membasahi pipiku.
Ryo menggeleng lemah, dia masih memegang erat tanganku.
“aku..aku sayang kamu..”
Sesaat kemudian tangan itu melemah. Dan ryo menutup matanya
“RYO…!!!!!!!!!!!!!!!!”


**********
     
      Rintik-rintik hujan mengiringi isakkan ku dihadapan batu nisan. Tyo anugrah pratama..nama itu yang tertera dalam nisan itu,gabriella masih terduduk lemah dihadapan nisan itu. Aku memegang pundakknya.dia bangun perlahan dan langsung memelukku, aku membiarkan dia menangis di pundakku
“biarin ryo tenang.. kita harus rela..kamu yang sabar ya..”
Dia mengangguk lemah, aku menuntunnya dan mengajaknya pulang, kami berjalan meninggalkan pemakaman, kubiarkan mataku untuk melihat nisan ryo untuk terakhir kalinya, ya..aku udah maafin kamu ryo..dan jujur..kamu adalah cowok terindah yang pernah kumiliki..
Aku berbalik dan mengajak gabriella untuk pulang,  setelah aku merada di dalam mobil, entah apa yang ada di pikirankku, seketika aku melihat ryo berada di samping nisannya, aku tertengun, dan dia.. dia menatapku sambil tersenyum.




The end

0 comments:

Posting Komentar

About this blog

Mengenai Saya

Foto saya
move on last life. more better. NO CYNIC NO LIFE ! I’m not beauty . Caring, only if I like you. I Would Use My Last Breat if you want me to stay, just hold my hand, if you're won't me.just leave me now.and don't waste my time

the public enemy